Mengapa Tuhan dengan sengaja menutup kandungan Hana? Tulisan ini hanya akan membahas kelahiran Samuel, hakim terakhir Israel (Kisah Para Rasul 13:20) dan nabi pertama yang dipakai Tuhan mengurapi 2 raja pertama Israel, Saul dan Daud.
Namanya berarti nama-Nya adalah El, atau Tuhan mendengarkan, 1 Samuel 1:20. Lahir dari seorang ibu bernama Hana dan ayah bernama Elkana. Hana sendiri berarti anugerah. Samuel adalah anak pertama dari 6 bersaudara, 4 laki-laki dan 2 perempuan, 1 Samuel 2:21.
Tapi Hana, seperti kebanyakan istri tokoh-tokoh Alkitab, awalnya disebutkan mandul, tidak mempunyai anak. Bahkan Alkitab menyebutkan Tuhan sendiri yang menutup kandungannya, mulai dengan 1 Samuel 1:5, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tapi yang perlu diperhatikan bahwa ayat ini dalam bahasa Indonesia memberi kesan yang salah. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Di banyak terjemahan berbeda, disebutkan bahwa kepada Hana, Elkanah suaminya memberikan 2 bagian, porsi dobel, karena kasihnya padanya. Ataupun dalam terjemahan KJV, disebutkan suatu bagian yang layak, kata layak menunjukkan bahwa walau ini satu bagian tapi merupakan bagian yang terbaik yang diberikan suaminya karena kasihnya padanya. Mungkin kata hanya tidak seharusnya ada disitu.
Ya, seperti Sarai, Ribka, Rahel, Hana pun mandul, tidak bisa punya anak. Yang lebih membingungkan bahwa ketidak-bisaannya punya anak merupakan bagian dari tindakan Tuhan yang dengan sengaja menutup kandungannya. Mengapa demikian? Dan rupanya karena ia tidak bisa punya anak, ini menjadi alasan Elkanah untuk menikah kembali. 1 Samuel 1:2, menunjukkan bahwa Peninah, merupakan istri Elkanah yang disebutkan berikutnya setelah Hana. Lebih parahnya, Peninah yang melahirkan anak-anak bagi Elkanah, kemudian selalu menyakiti hatinya Hana. Diterjemahan yang lain disebutkan bahwa Peninah selalu menyiksa dia dengan kejam (lewat mulut dan kata-kata) dan tidak pernah membiarkan Hana melupakan bahwa Tuhan telah membuatnya tidak mempunyai anak. Rivalry, atau persaingan klasik antara 2 wanita.
Samuel berasal dari suku Lewi, walau keluarganya tinggal di area pegunungan Efraim, tapi Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf adalah keturunan Lewi dari kaum Kohat, atau Kehat anak ke-2 Lewi. 1 Tawarikh 6:26, 35. Ya, Lewi tidak mendapat warisan tanah dibangsa Israel karena mereka adalah suku yang melayani Rumah Tuhan, Kemah Musa. Tapi mereka mendapat kota-kota dimana mereka dapat tinggal dan beternak. Bilangan 35:1-8. Samuel sendiri berasal dari keturunan Aminadab (Yizhar), anak ke-2 Kehat, 1 Tawarikh 6:18, 22. Sedangkan imam Eli berasal dari turunan Itamar, anaknya Harun, anak dari Amram, anak ke-1 Kehat. Dan Kehat adalah anak ke-2 Lewi. 1 Tawarikh 6:16.
Ya, jadi Samuel berasal dari suku Lewi yang tinggal di area pegunungan Efraim, bukan keturunan dari orang Efraim sendiri. Samuel bukan keturunan Yusuf (ayah Efraim), ia hanya berasal dari area pegunungan Efraim.
Balik kepada Hana, ibu Samuel, mengapa Tuhan dengan sengaja menutup kandungannya? 1 Samuel 1:5-6. Bukankah Dia Tuhan yang tidak mencobai manusia, Yakobus 1:13, Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Bukankah juga Ia tidak merancangkan kejahatan atas kita, Yeremia 29:11, rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.
Yakobus 1:13 dalam terjemahan The Message berbunyi demikian, Jangan biarkan siapa pun di bawah tekanan untuk menyerah pada kejahatan berkata, “Tuhan sedang berusaha membuatku tersandung.” Tuhan tidak mempan terhadap kejahatan, dan Dia tidak menaruh yang jahat pada jalan siapa pun. Ya, Tuhan tidak pernah menjahati kita. Tapi Dia tahu dengan tepat bagaimana seharusnya kita dituntun pada jalan-jalan-Nya.
Kemandulan Hana hari-hari itu merupakan gambaran kemandulan Israel. Tidak adanya Firman Tuhan, atau sangat jarang, menunjukkan Israel sedang melewati kekeringan rohani begitu rupa. 1 Samuel 3:1, Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering. Tidak ada pewahyuan yang diberikan dengan limpahnya, NKJV. Ini disebabkan juga karena apa yang terjadi dirumah Tuhan, 1 Samuel 2:12 menggambarkan bagaimana ke-2 anak-anak Imam Eli, Hofni dan Pinehas yang disebutkan sebagai corrupt, jahat, merusak, fasik bahkan dursila. Mereka tidak mengenal Tuhan. Mereka merampas persembahan korban orang-orang Israel, 1 Samuel 2:13-16. Mereka sangat berdosa dihadapan Tuhan karena mereka telah menajiskan, memandang rendah, menghina korban persembahan. Dalam ayat 22, disebutkan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan. Eli memang pernah menegur mereka, dalam ayat 23-25, tapi tidak diindahkannya teguran ayah mereka. Imam Eli, sebagai ayah dan Imam, seharusnya mendisiplin mereka dengan keras sebagaimana seharusnya.
Lebih parahnya lagi, Eli rupanya menikmati hasil rampasan (1 Samuel 2:13-16) anak-anaknya. Teguran seorang hamba Tuhan padanya, 1 Samuel 2:29, Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? Teguran ini menunjukkan bagaimana Eli memandang dengan rakus kepada korban yang diperuntukkan untuk Tuhan. Dan ia lebih takut pada anak-anaknya, lebih menghormati mereka dari pada takut akan Tuhan dan menghormati Firman-Nya. Itu sebabnya ia menjadi sangat gemuk (1 Samuel 4:18) dan matanya menjadi kabur (karena tua atau diabetis? 1 Samuel 3:2).
Lanjut baca...
Hofni dan Pinehas, disebutkan dalam 1 Samuel 1:3 pertama kalinya. Nama Hofni punya arti pugilist, petinju bayaran. Nama ini menunjukkan karakternya yang suka main tangan dan haus akan uang. Sedangkan Pinehas punya arti mulut ular atau mulut tembaga. Seseorang yang pandai bersilat lidah dan punya perkataan yang keras. Tidak bisa dibayangkan bagaimana Rumah Tuhan hari-hari itu yang diperintah oleh seseorang yang suka main pukul dan seseorang yang pintar memutar balikkan pembicaraan, orang-orang yang rakus dan penuh nafsu kejahatan, gila uang, haus seks dan brutal. Yang cukup menarik, nama keduanya sebenarnya adalah nama-nama orang Mesir. Apakah mereka berasal dari keluarga Firaun? Bagian dari Istana Firaun? Mungkinkah istri Imam Eli adalah seorang Mesir? Baca 1 Samuel 2:27.
Ketika Rumah Tuhan tercemar begitu rupa dengan kefasikan dan kejahatan, betapa keringnya bangsa Israel saat itu, betapa mandulnya mereka dihadapan Tuhan. Ini adalah tangisan dan duka Tuhan, seperti tangisan dan duka Hana yang mandul. 1 Samuel 1:7, 8, 10, 15. Tangisan dan duka Hana ini melahirkan suatu doa yang naik ke hadapan Tuhan, doa yang penuh penyerahan meminta anugerah Tuhan akan seorang anak, 1 Samuel 1:11. Tuhan menjawab tangisan Hana dengan memberikan Samuel, seorang nabi, jawaban akan duka Tuhan, 1 Samuel 1:19.
Mengapa Tuhan dengan sengaja menutup kandungannya? Jawaban yang berbeda mungkin akan menunjuk pada waktu Tuhan yang belum tiba bagi Hana untuk memiliki anak. Dan Tuhan dengan sengaja menutupnya supaya kelahiran Samuel juga menjadi hal yang bertepatan bagi munculnya Samuel nanti sebagai nabi Tuhan. Cuma pemikiran ini akan menimbulkan pertanyaan lebih banyak, seperti apakah itu berarti Hana tidak perlu merasa terdesak dan sakit hati (kepada Peninah) karena ia tetap akan punya anak juga nantinya. Atau Hana tidak perlu berdoa meminta anak begitu rupa sampai berjanji (bernazar) untuk menyerahkan anak yang pertama lahir kembali kepada Tuhan. Bukankah dia akan tetap punya anak juga kan. Sepertinya jawaban di paragrah ini kurang tepat.
Memang jalan-jalan Tuhan itu penuh misteri dan seringkali tidak bisa dipahami. Namun uniknya, setiap jalan Tuhan akan selalu memperkenalkan Diri-Nya dalam dimensi yang baru yang akan dipahami oleh mereka yang mau dengan rela mengikuti-Nya. Dan ujung jalan itu selalu terjalin baik dan sempurna dengan gambar (lebih) besar akan rencana keselamatan-Nya bagi manusia. Ya, sebab Ia selalu baik bagi kita semua dan tahu apa yang paling kita perlukan. Ibrani 11:40b, tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan. Kesempurnaan iman tidaklah dimiliki oleh satu orang saja, tapi merupakan kegenapan dari keseluruhan iman anak-anak Tuhan secara bersama-sama dari awal sampai akhir.
Ketika Hana berdoa, doanya penuh rasa sakit, pedih. Doanya kemudian diikuti oleh suatu nazar, atau janji. Jika Tuhan mendengarkan, anak ini akan dikembalikan untuk Tuhan, menghidupi hidup seorang nazir Allah. Suatu hidup yang penuh kedisiplinan rohani, rambutnya tidak akan tersentuh pisau cukur. Dan Tuhan menjawab doa ini.
Mengapa Tuhan dengan sengaja menutup kandungannya? Tuhan rupanya mencari hati yang mau menyerahkan suatu kehidupan yang diberikan sebagai nazir Allah, diserahkan sepenuhnya kembali kepada Tuhan, dimasukkan kedalam pilihan Tuhan, ditaruh kepada kukudusan dan panggilan melayani Dia. Menjadi nazir Tuhan, atau dikuduskan bagi Tuhan, punya pengertian dipisahkan khusus untuk Tuhan saja semata. Seseorang yang tidak boleh makan (atau minum) sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram (najis) tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan pisau cukur tidak boleh kena pada kepala atau rambutnya. Hakim-hakim 13:5, 7, 14. 1 Samuel 1:11.
Ya, keadaan Israel yang dijelaskan diatas membuat Tuhan pun bersedih dan pedih (seperti Hana), apalagi karena sejauh ini tidak (belum) ada orang yang mau berbalik dan dipakai Tuhan memulihkan situasi ini. Ini bahkan lebih menyedihkan Tuhan. Jadi ketika Hana berdoa, suatu doa yang naik disertai suatu nazar, Tuhan pun mendengarkan. Waktu Hana dengan berani menyerahkan kembali anak yang dimintanya sebagai nazir Tuhan (1 Samuel 1:23-24), Tuhan menemukan seseorang yang Tuhan bisa pakai memulihkan Israel. Hana mendapatkan anak, Tuhan mendapatkan seorang nabi.
Samuelpun menjadi besar dibawah didikan Imam Eli, mungkin itu sebabnya anak-anaknya juga gagal, 1 Samuel 8:4-5, tapi walau demikian Samuel sendiri menjadi jawaban bukan hanya untuk kemandulan Hana, tapi menjadi suara Tuhan bagi Israel.
Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. Dan TUHAN menampakkan diri lagi di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel.
1 Samuel 3:19-21, 1 Samuel 4:1.
Ayat pertama 1 Samuel 3 menunjukkan ketidakhadiran Tuhan, Samuel lantas datang, ayat terakhir 1 Samuel 3 Tuhan kembali kepada Israel!
11 Juni 2020
Arnold Sigik
ALe
Tulisan ini menyingkapkan bagi saya secara pribadi tentang wanita-wanita mandul yang justru rahimnya dipilih Tuhan bagi penggenapan kehendakNya. Terimakasih untuk revelasi nya!