1. Mezbah di dekat pohon tarbantin di Moreh dekat Sikhem
Kejadian 12:6-7 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
Kisah Abraham dimulai bukan di Kejadian 12, tapi di Kisah Para Rasul 7. Ayat 2-5 menyebutkan, jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;
Menurut Yosua, Terah ayah Abraham, adalah penyembah berhala. Yosua 24:2-3, Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya.
Jadi Tuhan sendiri yang datang menampakkan Diri-Nya kepada Abram (Abraham), bukan sebaliknya. Abram sendiri berasal dari keluarga penyembah berhala, seperi yang disebutkan Yosua diatas. Tidak diketahui dengan jelas apakah Abram juga seorang penyembah berhala yang aktif atau bukan. Yang jelas Terah seorang penyembah berhala, seorang berasal dari kota Ur, kota pusat penyembahan kepada dewa bulan. Nama Terah sendiri sangat dekat dengan kata bulan dalam bahasa Ibrani, yare’ah. Ketika dia pindah ke Haran, Haran adalah juga kota penyembahan kepada dewa bulan. Jarak tempuh antara Ur dan Haran berkisar 950 km.
Perhatikan disini, panggilan Tuhan itu datang kepada Abram saja dan bukan kepada Terah. Tapi yang membawa Abram pertama kali keluar dari Ur justru ayahnya dan mereka berhenti di Haran tidak melanjutkan ke Kanaan sampai Terah sendiri mati. Barulah kemudian Abram keluar dari situ. Tujuan akhir Terah bukanlah tanah perjanjian tapi kemungkinan besar hanyalah mencari tempat yang lebih baik. Itu sebabnya waktu mereka menemukan kota Haran, mereka memutuskan tinggal menetap disitu. Tidak dijelaskan kapan pertama kali Tuhan menampakkan diri kepada Abram dalam Kisah 7:2. Tidak juga dijelaskan kapan Terah keluar dari Ur dan pindah ke Haran, dan tidak juga dijelaskan kapan ia meninggal. Tapi setelah ia meninggal, barulah panggilan Abram dinyatakan kembali dalam Kejadian 12:1, saat itu Abram telah tua dan berumur 75 tahun. Kejadian 12:4.
Menarik untuk diperhatikan, tidak banyak dalam Alkitab manusia dipanggil Tuhan ketika mereka sudah berumur. Kebanyakan masih muda, bahkan masih anak-anak. Samuel, Daud, Samson, dan masih banyak lainnya lagi. Tapi Abram berumur 75 tahun, Kejadian 12:4, ketika ia meresponi panggilan Tuhan. Bukan ketika ia pertama kali dipanggil. Kisah 7:2 menunjukkan bahwa Tuhan telah menampakkan diri jauh sebelumnya kepada Abram ketika ia masih di Ur. Tapi Abram sama sekali tidak menjawab panggilan tersebut. Ada banyak tahun berlalu, sampai Terah membawa mereka semua pindah ke Haran. Mungkin mereka memang menuju ke Kanaan, seperti yang disebutkan dalam Kejadian 11:31. Mungkin memang Abram juga menceritakan penampakan Tuhan kepada ayahnya. Tapi karena Terah yang memimpin mereka keluar dari Ur, maka Terah juga dengan mudahnya memutuskan untuk berhenti dan menetap di Haran. Fokus orang yang tidak menerima panggilan Tuhan akan mudah teralihkan kepada sesuatu yang lain ketika mereka menemukan sesuatu yang baik dalam pandangan mereka sendiri. Sayangnya, Abraham pun ikut kepada Terah disini. Ada banyak tahun berlalu lagi, sampai Terah mati dahulu sebelum Tuhan kembali menampakkan Diri-Nya kepada Abraham. Mungkin itu sebabnya juga ia kemudian harus menunggu lama, 25 tahun, akan janji Ishak digenapi pada dirinya. Apakah anda pikir Tuhan harus segera menepati janji-Nya kepada anda ketika anda berlama-lama, menunda terus, menjawab panggilan-Nya dalam hidup anda? Mereka yang terus lama menunda menjawab panggilan Tuhan menunjukkan hati yang tidak mempercayai Dia yang memanggil mereka.
Ketika Abram akhirnya sampai di Kanaan (dari Haran, ini berkisar sejauh 650 km), Kejadian 12:5-6, Abram berjalan terus melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. More atau Moreh disini seringkali dipahami sebagai pemilik tanah dan pohon besar itu, pohon tarbantin atau oak. Moreh punya arti guru atau oracle. Sepertinya Sikhem dijaman Abram adalah pusat keramaian area disitu, pusat perdagangan, pusat orang datang dan pergi. Kota ini dikemudian hari menjadi tempat pelampiasan kemarahan Simeon dan Lewi ketika saudara mereka Dina diperkosa penguasa Sikhem, Kejadian 34. Juga diarea ini, Yakub menanamkan segala dewa asing yang dipunyai rombongannya dan anting-anting yang ada pada telinga mereka di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. Kejadian 35:4, kemungkinan besar ini pohon yang sama dalam Kejadian 12:6.
Tuhan lalu menampakkan Diri-Nya lagi kepada Abram disitu, Kejadian 12:7. Memberi janji-Nya lagi, Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu. Abram pun mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN. Mezbah pertama Abram ini merupakan mezbah yang didirikan bagi Tuhan yang menampakkan Diri-Nya kepadanya.
Mezbah adalah tindakan seseorang mengadakan korban yang disembelih dan dibakar kepada yang Ilahi sebagai tanda penundukkan diri atas otoritas tersebut. Dijaman sekarang, ini merupakan penyembahan berhala. Dijaman dahulu, dijaman Perjanjian Lama (PL), ini merupakan tindakan iman bapa leluhur Israel dan orang Israel kepada Yahweh, Tuhan. Khususnya iman kepada janji-Nya akan Mesias yang akan datang, yaitu Yesus Kristus. Jadi didalam Yesus, mezbah korban ini mendapatkan penggenapannya karena Ia adalah korban penebus dosa sekali untuk semua yang percaya kepada-Nya. Ibrani 10:14, Yohanes 3:16. Itu sebabnya mezbah sekarang tidak diadakan lagi, bahkan dianggap sebagai penyembahan berhala.
Mezbah menunjukkan adanya suatu hubungan dekat, hubungan pribadi yang mendirikannya dan yang menerimanya. Jadi dijaman modern sekarang ini, mezbah ditunjukkan lewat ibadah, penyembahan dan doa yang naik dari orang percaya kepada Tuhan.
Bagi Abram, mezbah pertamanya ini menunjukkan suatu penyembahan yang diberikan kepada Dia yang telah menampakkan Diri-Nya padanya, Dia yang memanggilnya dan Dia yang memberi janji-Nya. Mezbah Abram menjadi ucapan syukurnya, responnya pada panggilan-Nya kepada Dia. Suatu hubungan yang sekarang secara resmi dimulai. Dan inilah janji-Nya bagi Abraham, Kejadian 12:1-3.
Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
- Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
- dan memberkati engkau
- serta membuat namamu masyhur;
- dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau,
- dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
2. Mezbah di Betel
Kejadian 12:8, kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
Kata pindah dalam ayat 8 disini punya arti kata yang menarik dalam bahasa aslinya. Kata pindah disini berarti, ketika Abram retired.. ketika ia pensiun, ia pindah dimasa tuanya ke pegunungan di sebelah timur Betel. Betel atau Bethel punya arti rumah Tuhan. Tapi tempat itu tidak mendapatkan namanya sampai Yakub, cucu Abraham bermalam disana dan bermimpi melihat tangga naik ke Surga dimana malaikat turun naik disitu. Kejadian 28:19. Ai sendiri berarti tumpukan reruntuhan. Kota yang juga dikemudian hari dibinasakan oleh Yosua, Yosua 7-8. Tempat ini sejauh 30-an km dari area Sikhem.
Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, ayat ini seakan-akan berbunyi.. Abram kemudian membangun kehidupannya dengan Rumah Tuhan disatu sisi dan masa lalunya disisi yang satunya. Kata timur, Ai di sebelah timur, dalam bahasa asli Ibrani punya pengertian asal mula, masa lalu, ancient times. Menariknya, disitupun ia membangun mezbah dan memanggil nama Tuhan. Ya, kita semua perlu mezbah kita tetap menyala dalam menjalani kehidupan yang kita punya, meninggalkan masa lalu, menuju ke Rumah Tuhan dalam kekekalan nantinya. Mezbah Abram disini menunjukkan kebergantungannya yang begitu rupa sampai ia tua pada Tuhan untuk menuntun dan memimpin dia sepanjang jalan kehidupannya.
Sayang sekali, di ayat selanjutnya pada ayat ke-9, Abraham berjalan terus ke selatan (Negeb). Ayat 10 kemudian menyebutkan bahwa kelaparan timbul di Kanaan dan daripada Abram berbalik ke Betel, ia justru menuju ke Mesir. Seharusnya ia berbalik ke mezbah yang dibangunnya antara Betel dan Ai. Bukan ke Mesir. Ketika kelaparan yang sama terjadi di generasi Ishak, Ishak tidak pergi ke Mesir tapi tinggal tetap di daerah itu, daerah yang kemudian dikuasai oleh Filistin. Kejadian 26. Karena Abram pergi ke Mesir, disitulah kemudian Hagar diberikan Firaun sebagai hadiah, bersama-sama dengan budak pria dan budak wanita dan banyak ternak lainnya. Sebagai hadiah tukar karena Firaun mengambil Sarai istri Abram. Kejadian 12:16.
Sekiranya Abram kembali ke Betel, bukan ke Mesir, mungkin Hagar dan Ismael tidak pernah ada. Mungkin kaum sepupu kita tidak pernah ada juga.
3. Mezbah di Betel, setelah dari Mesir
Kejadian 13:4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN. (mengunjungi kembali 12:8)
Ketika Abram kembali dari Mesir, ia kemudian berbalik ke tempatnya semula. Kejadian 12:8. Disitu Ia kembali memanggil nama Tuhan. Hal ini menunjukkan Abram sekali lagi menyalakan kembali mezbahnya, mengadakan korban bagi Tuhan dan memanggil nama-Nya. Dari Betel ke Mesir, Abram menempuh jarak 350-an km. Demikian pula sebaliknya.
Disini kemudian kita melihat bagaimana Lot dipisahkan Tuhan dari Abram. Lot merebut bagian yang terbaik, Kejadian 13:10. Dan membuat Abram tersingkir dari situ, Kejadian 13:18. Ia pindah ke Mamre dekat Hebron sejauh hampir 60 km dari Bethel.
Lanjut baca...
Sepertinya Kejadian 13 merupakan yang sangat buruk bagi Abram, Tuhan telah menjanjikan tanah Kanaan bagi dia. Tapi hilang diambil kemenakannya sendiri yang seharusnya tidak dibawa oleh Abram menuju Kanaan. Bukankah Tuhan menyuruhnya meninggalkan sanak saudaranya? Kejadian 12:1. Ya, ketidaktaatan seringkali menghasilkan masalah. Tapi Tuhan rupanya memakai situasi ini untuk menyingkirkan Abram dari area Sodom dan Gomorah jauh-jauh hari. Roma 8:28. Bayangkan jika seperti Lot, Abram harus menyingkir segera dalam waktu yang kurang dari sehari. Betapa banyak kerugian yang harus diderita karenanya.
4. Mezbah di dekat pohon tarbantin di Mamre dekat Hebron
Kejadian 13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
Mezbah inipun didirikan Abram karena Tuhan yang berfirman padanya di Kejadian 13:14-17. Suatu mezbah yang berdiri karena peneguhan janji Tuhan kembali atas bagian terbaik dari janji Tuhan bagi Abram yang mau gak mau harus dilepaskan kepada Lot demi kedamaian dalam rumah Abram. Tidak dapat disangkali, sama seperti ketika kita semua mengalami kejadian seperti Abram, kita kemudian akan jalan tertunduk. Marah dan kecewa, kekesalan menguasai kita. Kejadian 13:14, Tuhan berfirman, pandanglah sekelilingmu. Di terjemahan lain disebutkan, angkatlah matamu! Tuhan mau kita mengangkat mata iman kita memandang lebih jauh melebihi duka dan ratap kita dari situasi sekarang. Sebab Dia adalah Tuhan yang tidak pernah gagal.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. Yesaya 55:8-11.
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Ayub 42:2.
Demikian mezbah ini didirikan Abram di Mamre, tempat yang punya arti gemuk, fatness, keadaan berlemak, makmur. Sebuah titik balik. Kejadian 14, bercerita tentang peperangan antara raja Kedorlaomer melawan raja-raja Sodom. Bagi Abram ini merupakan bukti keberpihakan Tuhan padanya, ia berhasil merebut mengalahkan yang mengalahkan Sodom, merebut kembali Lot, melepaskan kemenakannya ini yang telah berbuat jahat padanya. Namun bagi Abram, ia memutuskan tetap tidak mengambil harta Sodom, Kejadian 14:22-24. Suatu karakter yang berbeda yang dimiliki Abram dari kebanyakan kita.
Apa yang menjadi bagiannya direbut dari padanya, dia mengalah. Kejadian 13. Begitu mendapatkan kesempatan membalaskan hal ini, dia tetap memutuskan tidak mengambil apa-apa dari yang sekarang seharusnya menjadi bagian dia 2x lipat. Dia tetap melepaskan, Kejadian 14. Dia tahu bahwa harta dan kekayaan Sodomlah yang menyebabkan kehancuran akan daerah itu, yang menyebabkan kemenakannya mengkhianatin dia. Dia mengerti bahwa harta itu mengandung kutuk, bukan berkat Tuhan yang telah dijanjikan sebagai bagiannya.
Kejadian 15 dimulai dengan firman ini, janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar. Disini kita melihat bagaimana iman Abraham menjadi kebenaran bagi dia, Kejadian 15:6, Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Suatu iman yang lahir bukan sekedar perkataan aku percaya pada-Mu (ayat 6b), tapi karena tindakannya yang mempercayai Tuhan yang memberkati dia (Kejadian 14:23). Ya, banyak kali tingkah laku kita lebih menunjukkan keadaan hati kita yang tidak pernah berbohong daripada mulut kita. Roma 4:9-12, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Kita perlu belajar seperti Abram untuk memiliki tindakan yang selaras dengan perkataan imannya. Untuk punya perkataan yang sesuai dengan tindakan imannya. Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:17.
Namun di Mamre ini jugalah kisah Hagar dan Ismael terjadi. Kejadian 16. Suatu cacat dan kesalahan yang dikerjakan Abram dalam usahanya bersama Sarai untuk memperoleh seorang anak. Tindakan yang dianggap Tuhan menolong Dia, suatu penghinaan kepada Janji-Nya, Tuhan akhirnya tidak berbicara kepada Abraham selama 13 tahun berikutnya. Bandingkan ayat 16 Kejadian 16 dan ayat 1 Kejadian 17.
Ketika Tuhan mengulangi janji-Nya kembali akan seorang anak bagi Abram dalam Kejadian 17, di mezbah di Mamre inilah Tuhan datang menampakkan Diri-Nya kepada Abraham sekali lagi. Disinilah namanya diubah menjadi Abraham, Kejadian 17:5, Sarai menjadi Sarah, Kejadian 17:15. Sunat menjadi bagian persyaratan bagi janji ini kepada Abraham dan semua keturunannya, Kejadian 17:10-11. Bahkan dalam Kejadian 18, Tuhan sendiri datang kepada Abraham ditemani dengan 2 malaikat-Nya. Abraham sedang duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik dekat pohon tarbantin di Mamre. Ishak dinyatakan disitu, Kejadian 18:14. Ishak sendiri kemudian dilahirkan di Kejadian 21:1-3.
Mezbah di Mamre ini merupakan suatu perjalanan kehidupan Abram mengenal Tuhan yang menyertai dia. Suatu pengenalan yang akhirnya mengubah namanya, mengubah destini, tujuan hidup Abraham. Dari seorang bapa yang dimuliakan (arti nama Abram) menjadi bapa segala bangsa (Abraham). Dalam Kejadian 18:23-33, kita bisa melihat bagaimana Abraham sekarang bersyafaat untuk kota Sodom. Doa dari seorang bapa segala bangsa.
5. Mezbah persembahan Ishak
Kejadian 22:9, Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Kejadian 22 bercerita tentang dikorbankannya Ishak diatas mezbah. Ini adalah mezbah terakhir Abraham. Mezbah dimana iman Abraham diuji, dan Ia lulus! Di film Hollywood, ayat 2-3 dikisahkan dengan jeritan Abraham ketika Tuhan meminta Ishak daripadanya. Tapi dalam Alkitab, ayat 3 berbunyi demikian, Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham. Abraham tidak menujukkan penyesalan atau kekecewaan bahkan jeritan akan Firman Tuhan yang diterimanya dalam ayat 2. Bahkan dalam ayat 4, Alkitab menunjukkan ia telah berjalan 3 hari lamanya menuju gunung Moria. Selama 3 hari itu, ia bisa saja berubah pikiran. Tapi ia tetap maju.
Mezbah ini, adalah penyembahan tertinggi yang bisa diberikan seorang Abraham kepada Tuhan. Diatas mezbah ini terbaring anaknya sendiri, Ishak, siap disembelih dan dijadikan korban bakaran yang baunya menyenangkan hati Tuhan. Imamat 8:28, Bilangan 29:2, 6. Diatas mezbah ini juga terutama terbaring iman Abraham yang mempercayai bahwa Tuhan PASTI menyediakan! Kejadian 22:8, Roma 4:17 (& 18-21). Dan karena ia percaya, ia berani melepaskan anaknya sendiri kepada Dia yang telah berjanji, Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar. Kejadian 12:1, Roma 4:18.
Mezbah adalah penyembahan, dan bukanlah mezbah jika tidak ada yang dikorbankan disitu. Banyak ucapan syukur, pujian dan penyembahan kita hanya lahir dari mulut, bukan suatu tindakan sungguh-sungguh yang lahir dari hati yang percaya. Apalagi tindakan yang mau memberi, berkorban, melepaskan, mengalah, mengampuni, dan tidak membalas. Namun jika kita berani menaruh semuanya diatas mezbah itu, melepaskan, dan memilih Dia lebih dari segalanya, maka Tuhan yang menguji hati (Yeremia 17:10, Amsal 21:2) akan menemukan kita seperti Abraham (2 Tawarikh 16:9). Dia tidak hanya akan berjanji, tapi bersumpah! Kejadian 22:16.
Mezbah Abraham
Mezbah Abraham (dan kita) bukanlah hanya tentang jawaban pada panggilan-Nya (1), menikmati pemeliharaan-Nya (2) dan menerima tuntunan-Nya (3), atau janji-Nya (4) tapi lebih sebagai tempat dimana kita menaruh seluruh hidup kita (5), untuk dibakar sampai habis sehingga baunya naik ke hadirat Tuhan, menyenangkan Dia. Imamat 1:17.
8 June 2020
Arnold Sigik
Kalis Stevanus
Mantap bro
Grace
Amin …