Part 1 – Part 2
Ini membawa Yakub pada perjumpaannya yang ketiga dengan Tuhan di sungai Yabok. Kejadian 32:24, Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Uniknya, dalam ketakutan Yakub ia mengatur semua rombongannya untuk jalan terlebih dahulu. Mulai dari ayat 13, semua ternak, bujang dan hartanya, lalu (ayat 22) istri-istri budaknya (Zilpa dan Bilha) beserta anak-anak mereka, lalu Lea beserta anak-anak mereka, lalu Rahel dengan Yusuf. Ia terakhir, ayat 24. Ia berusaha mendamaikan hati Esau dengan segala persembahan yang diantarkan lebih dahulu, kemudian barulah aku akan melihat mukanya; mungkin ia akan menerima aku dengan baik, ayat 20.
Bukankah ia seharusnya berjalan didepan seluruh keluarganya paling tidak? Benar, tapi tidak sampai pasal 33:3.
Di Kejadian 32:24-32, ada 9 ayat yang bercerita akan titik balik hidup Yakub. Laki-laki yang bergumul dengannya disini dipercaya sebagai Tuhan sendiri. Atau Pemimpin Bala Tentara Tuhan dalam Kejadian 32:1. Ayat 25, ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Terpelocok maksudnya adalah tulang paha atasnya terlepas dari sendi pinggul Yakub. Ia akhirnya pincang seumur hidupnya. Kekuatannya (sebagai manusia) telah dipatahkan. Ia harus belajar mengandalkan Tuhan saja, Yeremia 17:7-8. Bukan kekuatannya sendiri. Dan namanya sekarang bukan lagi Yakub, tapi Israel, God’s warrior!
Ayat 29 (CJB), dan orang itu berkata, “Mulai dari sekarang, engkau tidak akan lagi dipanggil Ya’akov (seorang yang menjegal, menggantikan), tetapi Isra’el; karena engkau telah menunjukkan kekuatanmu terhadap Tuhan dan manusia dan telah menang (berhasil bertahan sampai akhir).”
Ia tidak lagi berjalan paling belakang, ia sekarang berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu, Kejadian 33:3. Tuhan sekarang mendamaikan ia dengan Esau, Kejadian 33.
Amsal 16:7, Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.
Setelah peristiwa Laban (Kejadian 31), Esau (32 & 33), dan Dina (34), kita datang pada pasal 35. Pasal dimana Tuhan datang berfirman pada Yakub, memerintahkan dia untuk pergi Betel, Kejadian 35:1. Tuhan mau dia meninggalkan Sikhem, dan pergi menepati janjinya di Kejadian 28:20. Tapi yang Tuhan hanyalah sesederhana sebuah mezbah disitu.
Kejadian 35:1, Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.
Menariknya, perjumpaan ke-4 disertai dengan tindakan ini oleh Yakub. Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu, ayat 2. Entah karena Yakub sadar ada dosa penyembahan berhala oleh Ribka, istri kesayangannya (Kejadian 31:34-35) atau ia merasa dihukum Tuhan karena Dina anaknya yang diperkosa di pasal 34. Yang pasti ia sadar sepenuhnya kali ini, bahwa untuk datang pada Tuhan ia harus hidup benar, hidup kudus dihadapan-Nya. Ia mengubur semuanya di Sikhem (ayat 4) dan berangkat ke Luz atau Betel (ayat 5 & 6).
Yakub kemudian mendirikan mezbah di Betel ini dan memanggil nama Tuhan (ayat 7). Tuhan sekali lagi mengulang janjinya (ayat 11-12) pada Yakub dan namanya diteguhkan kembali sebagai Israel (ayat 10). Seperti di Kejadian 28:18, pada ayat 14 disini, ia mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
Tidak lama setelah itu Rahel mati ketika melahirkan Benyamin anak ke-12 bagi Yakub, suku terakhir bangsa Israel yang tetap tinggal setia mendampingi suku Yehuda ketika Kerajaan Israel bersatu terpecah dibawah pimpinan Raja Rehobeam, anak Raja Salomo. 1 Raja-raja 12. Ini juga suku dari mana Raja pertama Israel datang, Raja Saul. Juga dari suku Benyamin ini, tokoh ke-2 terbesar di Perjanjian Baru berasal, Rasul Paulus. Di akhir Kejadian 35, ayat 27, Tuhan membawa Yakub beserta keluarga besarnya kembali ke rumah bapa Ishak. Ishak yang berumur 180 tahun akhirnya bisa melihat Yakub sekali lagi dan melihat ke-12 anak-anaknya yang akan menjadi 12 suku Israel. Setelah ia meninggal dan dikubur oleh Esau dan Yakub, ayat 29.
Perjumpaan ilahi keempat ini, bukanlah yang terakhir. Kejadian 37 adalah kisah tentang Yusuf anak kesayangan Yakub.
Namun dipasal ini, duka paling dalam terjadi pada diri Yakub ketika anak-anaknya menipu dia dalam kisah Yusuf. Kejadian 37:32-36, Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: “Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?” Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: “Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam.” Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu. Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: “Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!” Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya. Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Seperti duka orang tuanya sendiri karena anak Esau, demikian Yakub mewarisi pedih yang sama karena anak-anaknya yang tidak bisa bersatu saling mengasihi. Tapi Tuhan lah yang bekerja melalui segala sesuatu, Roma 8:28, tanpa sepengetahuan Yakub dan seluruh anak-anaknya. Bahkan Yusuf pun tidak menyadari hal ini sampai beberapa pasal terakhir Kejadian. Karena Tuhan adalah Allah yang mengenal setiap rencana yang ada pada-Nya tentang kita semua, yaitu rencana damai sejahtera dan bukan rencana kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11.
Ketika semuanya dibukakan kepada Yakub dalam Kejadian 45:26, Alkitab berkata, hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka. Ya, tidak bisa dipungkiri betapa pedih hatinya kehilangan Yusuf di Kejadian 37:35 dan ketika Simeon ditahan Yusuf di Mesir, Kejadian 42:36.
Kejadian 45:27, Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.
Menariknya dalam Kejadian 46, Yakub tidak segera ke Mesir. Ia singgah di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya, ayat 1. Bersyeba adalah sumur dimana Abraham dan Abimelekh bersumpah-sumpah untuk tidak saling mengganggu, Kejadian 21:32. Bersyeba juga adalah sumur ke-4 yang digali Ishak dimana orang Filistin akhirnya berhenti mengganggu mereka, Kejadian 26:33. Di tempat ini, Yakub mendapatkan jaminan penyertaan Tuhan sekali lagi untuk ke Mesir. Ia mengerti bahwa Abraham telah salah ke Mesir dalam Kejadian 12, dan Ishak dilarang Tuhan ke Mesir dalam Kejadian 26. Ia perlu konfirmasi sebelum melangkah.
Kejadian 46:3-4, Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti.
Ini perjumpaan ilahi Yakub yang terakhir dengan Tuhan. Dalam midrash orang Yahudi, disinipun ia mendapat petunjuk dari Tuhan untuk menanam pohon-pohon yang menghasilkan kayu accasia (Keluaran 25:13 & 28) yang akan diperlukan untuk membangun Kemah Suci Musa dikemudian hari (setelah 400 tahun berikut). Kemah Suci yang segera harus dibangun di Sinai ketika Israel keluar dari Mesir dan menerima Hukum Taurat.
Hidup Yakub adalah hidup kita semua. Dia adalah cerminan setiap kita, gambaran hidup manusia biasa yang penuh pergumulan yang berjalan dengan Tuhan. Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya, Kejadian 47:9.
Mulai dari perjumpaannya yang pertama di Betel, walau ia memulainya dengan doa yang salah, Tuhan tetap setia menuntun dia. Dan Tuhan yang sama itu akan menuntun setiap kita datang dekat kepada-Nya. Penyertaan Tuhan nyata di Mahanaim dalam perjumpaannya yang kedua, ia melihat Tuhan ada dengan dia bahkan bersama pasukan tentara Allah yang berkemah disekelilingnya. Demikian Tuhan menyertai setiap kita di setiap saat kehidupan kita.
Pergumulannya di sungai Yabok, perjumpaan ilahi Yakub yang ketiga, menunjukkan bagaimana setiap kita harus belajar mematahkan manusia lama kita. Kedagingan kita, kekuatan kita harus kita lepaskan. Kita harus belajar bergantung kepada Tuhan sepenuhnya, bagaimanapun sulitnya hidup ini. Bukankah Dia berada didepan kita, berjalan untuk memimpin kita ke masa depan? (Laban, adalah kisah masa depan Yakub) Dan bukankah Dia juga yang berdiri dibelakang kita, menjaga kita dari masa lalu kita? (Esau adalah masa lalunya.)
Mazmur 139:5, TPT, Engkau telah pergi ke masa depan untuk mempersiapkan jalan dan dalam kebaikan-Mu, Engkau mengikuti aku dari belakang untuk menjagaku dari kehancuran masa laluku. Dengan tangan-Mu yang penuh kasih atas hidupku, Engkau mengimpartasikan berkat-Mu atasku.
Di perjumpaannya yang terakhir sebelum ia pergi ke Mesir, ia menerima janji Firman Tuhan yang memberinya jaminan melangkah. Ia benar-benar adalah gambaran kita semua, hidupnya menceritakan penyertaan Tuhan atas kita semua.
Mazmur 34:19 Terjemahan Baru, Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.
Mazmur 34:18 The Passion, Tuhan dekat dengan mereka yang hatinya remuk karena sakitnya kehidupan dan Dia selalu siap memulihkan mereka yang berbalik, bertobat pada-Nya.
Mazmur 34:17 Amplified, Ketika orang benar menangis berseru minta tolong, Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari semua tekanan dan kesulitan mereka.
Amin.
Leave a Reply