Kolose 1:1, Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita,
Surat ini mengatasnamakan Paulus dan Timotius yang dianggap sebagai saudara kepada jemaat di Kolose. Paulus yang menjadi rasul, seorang utusan atau pembawa pesan (Firman) Yesus Kristus. Dia menjadi Rasul Tuhan bukan oleh kehendaknya sendiri tapi oleh mau dan keinginan Tuhan sendiri.
Banyak kali, kita menginginkan jabatan Rasul ini oleh keinginan kita sendiri. Bukan berdasarkan kehendak Tuhan. Suatu promosi yang seringkali hanya hati nurani kita sendiri yang mengenal dengan pasti, apakah ini datang oleh Tuhan atau kita yang mengaturnya begitu rupa untuk mengangkat diri kita sendiri. Di negara-negara dunia ketiga, punya gelar menjadi sesuatu yang sangat penting. Mungkin disebabkan karena kurangnya (atau mahalnya) pendidikan, dan menjadi terdidik adalah hal utama di masyarakat. Gelar telah menjadi identitas seseorang, posisi telah menjadi suatu kredibilitas, suatu penghargaan yang diminta oleh si pemilik dari siapapun yang berhubungan dengannya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah gelar dan posisi ini telah menjadikan kita sebagai seorang yang mengerjakan kehendak Tuhan, seseorang yang diakui Tuhan sendiri atau kita telah menjadi seorang menuntut pengakuan manusia? Pantaskah diri kita menyandang gelar dan posisi yang kita miliki?
Paulus menuliskan surat ini dari dalam penjara. Bukan dari ruangan seseorang yang penting. Dia mungkin saja hanya memakai alat tulis apa adanya, atau hanya bisa mendiktekannya (karena dirantai) kepada seseorang yang menuliskannya bagi dia. Tidak ada meja atau kertas (yang bagus), atau bahkan dengan pena yang mahal. Untuk dijaman milenial seperti sekarang bahkan, dia tidak memakai laptop terbaru atau bahkan tablet tercanggih. Tapi isi suratnya penuh harapan akan Kristus bagi pembacanya. Harapan akan siapa Tuhan bagi kita semua. Bukan sesuatu yang seringkali lebih bersifat memanipulasi mereka yang membacanya. Ya, oleh kehendak Tuhan lebih sering menjadi nyata bukan karena segala macam fasilitas dan kondisi nyaman yang dimiliki seseorang tapi justru oleh salib yang mau kita pikul untuk melayani Dia.
Diterjemahan yang berbeda, ayat 1 berbunyi demikian.
Nama saya Paulus dan saya telah dipilih oleh Yesus Kristus untuk menjadi rasul-Nya, oleh panggilan dan tujuan yang dimaksudkan Tuhan. Rekan saya, Timotius, dan saya mengirimkan surat ini kepada orang-orang percaya yang kudus yang telah dipersatukan kepada Yesus sebagai pengikut-pengikut kekasih dari Mesias. Semoga Tuhan, Bapa kita yang benar, melepaskan atas hidup kamu kekayaan dari kebajikan-Nya dan damai surgawi melalui Tuhan Yesus, Dia yang diurapi.
Kolose 1:1-2, The Passion Translation.
Lebih jauh kita bisa melihat disini, Nama saya Paulus dan saya telah dipilih oleh Yesus Kristus untuk menjadi rasul-Nya, oleh panggilan dan tujuan yang dimaksudkan Tuhan. Bahwa Paulus, bukan diberi gelar atau posisi rasul, dia menjadi rasul Tuhan. Dia mendapatkan ke-rasul-an ini oleh usaha dan pelayanannya. Hasil yang nyata menunjukkan bukti kelayakan Paulus disebut sebagai Rasul Tuhan.
Leave a Reply