Yang ini pun tetap mencari alasan dan dalih untuk menunda pergi mengikut Tuhan. Banyak dari kita sama sekali tidak siap menjadi murid Tuhan. Kalau kita mau jujur, kita hanyalah orang banyak itu yang berbondong-bondong mengikut Dia. Dan yang lebih parahnya bahwa orang banyak ini bukan hanya akhirnya meninggalkan Tuhan, Yohanes 6:66, tapi mereka jugalah pada akhirnya yang berteriak salibkan Dia, salibkan Dia. Orang banyak adalah mereka yang bukan saja gampang dipengaruhi dengan hal-hal yang salah, tapi untuk alasan perut banyak dari kita gampang menyangkali iman kita.
Photo above is courtesy of the Museum of Church History and Art, Walter Rane: "In Remembrance of Me"
Izinkanlah aku pamitan dahulu, menunjukkan suatu dalih untuk menunda. Mereka yang bereaksi seperti itu terhadap panggilan Tuhan, Kerajaan Allah tidak layak bagi mereka! Diterjemahan yang berbeda, ayat ini berbunyi seperti ini.
Lukas 9:61-62, Yang lain lagi berkata kepadanya, “Tuhan, saya ingin mengikuti-Mu juga. Tapi pertama-tama izinkan saya pulang dan mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh keluarga saya.” Yesus menjawab, “Mengapa kamu masih melihat ke belakang ke masa lalumu, punya second thoughts dan akhirnya berubah pikiran untuk mengikuti-Ku? Ketika engkau berbalik ke belakang, kamu tidak berguna dalam Kerajaan Tuhan. “
Bukannya Tuhan tidak mengijinkan kita untuk berpamitan pada keluarga kita, tapi seringkali tindakan minta diri hanyalah suatu dalih yang lain lagi untuk menunda menjawab panggilan Tuhan. Kita tetap tidak berani meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Dia. Sebab ketika orang tersebut itu pulang ke rumah untuk pamitan, dia membuka celah dalam hati dan pikirannya untuk menerima pandangan dan pendapat mereka yang tidak menerima panggilan Tuhan. Ia membuka diri kepada masukan mereka yang tidak mengerti dan bahkan duniawi dalam menjawab panggilan ilahi itu. Pada akhirnya ia akan mempunyai second thoughts, pikiran kedua, yang akan menyebabkan ia tidak menjawab panggilan Tuhan itu.
Mereka yang ragu-ragu, mereka yang punya banyak alasan, tidak pantas disebut murid Tuhan. Mereka tidak berguna bagi Kerajaan Tuhan, dan jika mereka tetap jalan berusaha mengikut Tuhan dengan membawa semua keragu-raguan mereka, second thoughts dan pertimbangan mereka, mereka jelas akan menjadi beban dan menyusahkan mereka yang mau bersungguh hati mengikut Dia menjadi murid Tuhan. Mereka tidak layak bagi Kerajaan Allah. Apakah anda seorang murid? Atau anda cuma salah satu dari yang ikut rame?!
70 murid misi
Setelah orang banyak, ada kelompok 70 murid Tuhan yang diutus pergi berdua-dua memberitakan kabar baik. Ini jenis kedua dari mereka yang mengikut Tuhan. Lukas 10:1, Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kelompok ini adalah mereka yang mengikut Tuhan untuk pergi memberitakan kabar baik, menjadi mereka yang mempersiapkan lawatan Tuhan yang segera datang ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kelompok 70 ini, termasuk 12 murid yang Tuhan panggil sendiri, pergi mengerjakan amanat Agung Tuhan dalam kapasitas seperti Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Suatu kelompok yang sudah jauh lebih baik, bukan seperti orang banyak yang mengikuti Tuhan. Kelompok yang mau membayar harga, meninggalkan banyak perkara, diutus untuk mengemban tugas memberitakan Kerajaan Tuhan sudah datang.
Lukas 10:17-20, Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
12 murid Firman Tuhan
Firman Tuhan seringkali diberitakan dalam perumpamaan oleh Yesus kepada orang banyak, tapi bagi 12 murid-Nya Ia berbicara terus terang. Kepada orang banyak, Tuhan tidak memberi mereka telinga dan mata seorang murid, mereka tidak akan mengerti, Lukas 8:10 akhir. Tapi 12 murid ini beroleh kesempatan mengerti Firman Allah lebih jauh, mengenal rahasia Kerajaan Surga.
Lukas 8:9-10, Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Lalu Ia menjawab: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
Ayat 10 berbunyi seperti ini dalam terjemahan berbeda, engkau telah diberi hati yang dapat diajar untuk memahami rahasia, misteri kerajaan Allah yang tersembunyi. Tetapi bagi mereka yang tidak memiliki hati yang mendengarkan, kata-kata-Ku hanyalah cerita belaka, suatu ilustrasi atau perumpamaan saja. Sebab meskipun mereka memiliki mata, mereka tetap akan buta terhadap arti sebenarnya dari apa yang Kukatakan, dan meskipun mereka bisa mendengarkan, mereka tidak akan menerima pewahyuan Firman Tuhan sepenuhnya.
Tuhan, beri kami hati seorang murid yang dapat diajar dan memahami rahasia, misteri kerajaan Allah yang tersembunyi. Yesaya 50:4, Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Dari antara orang banyak, 70 dan 12 murid ini, yang manakah anda dalam pengikutan anda kepada-Nya? Maukah anda pergi misi, pergi melayani? Ini kelompok yang 70. Dan lebih jauh, jika kita mau duduk belajar Firman Tuhan, mau punya hati yang berbeda untuk ditegur, dikoreksi dan diajar, kita termasuk dalam kelompok 12. Tapi perhatikan, sebab masih ada kelompok 3 dan kelompok 1 orang.
3 murid yang berdoa
Matius 26:37, Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar. Tuhan membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes ke Bukit Zaitun (Lukas 22:39), ke taman Getshemani (Matius 26:36) untuk berdoa menghadapi Salib-Nya. Bukit Zaitun dikenal sebagai area yang menumbuhkan banyak pohon zaitun, pohon zaitun adalah pohon yang buahnya diperas untuk menghasilkan minyak (zaitun) yang berguna untuk banyak hal, mulai dari memasak, pengobatan dan segala macam hal lainnya. Taman Getshemani sendiri berada dikaki bukit ini, tempat yang namanya berarti oil-press. Tempat pengolahan buah zaitun menjadi minyak yang terkenal itu, dan pengolahan ini melibatkan press, penekanan, pemerasan buah sampai keluar minyaknya.
Di taman ini, Tuhan berdoa. Dia membawa Petrus, yang suka dilambangkan para pengkhotbah sebagai pengharapan, Yakobus sebagai iman dan Yohanes sebagai kasih. Perhatikan Yohanes dengan Surat-suratnya, penuh kasih. Ia juga dikenal sebagai murid yang dikasihi-Nya. Ya, sekalipun 3 murid ini tertidur, Matius 26:40, cuma mereka yang menemani Tuhan dalam doa-Nya, bukan 9 yang lain (kelompok 12). Mereka ini juga bertiga yang mengalami pengalaman transfigurasi Yesus ketika Ia membawa mereka naik ke gunung yang tinggi. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Matius 17:1-8, Markus 9:2-8, Lukas 9:28-36.
Ya, jika kita mau menjadi murid yang berdoa, seperti Yesus, kita pun bisa mengalami hal-hal demikian. Hal-hal yang sangat intim yang dialami sendiri, langsung dengan Tuhan, bahkan melihat Tuhan dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Doa juga adalah tempat terutama yang Tuhan Yesus pakai meninggalkan kehendak-Nya sendiri, menyerah kepada kehendak Bapa, Matius 26:39. Tuhan kita, hidup dan jalan menurut apa yang dipikirkan Allah, bukan menurut apa yang dipikirkan manusia, Matius 16:23. Dia sendiri adalah murid kepada Allah Bapa di Surga, Filipi 2:6-8, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan (meninggalkan, mengesampingkan) diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Cuma 1 yang sampai di Salib
Diantara yang 3 ini, ada 1 yang terus tinggal menemani Tuhan sampai dikayu Salib. Yohanes. Dalam Injil yang ditulisnya sendiri, ia menggambarkan bagaimana ia berdiri mendampingi 3 Maria, Maria ibu Yesus, Maria saudara ibu Yesus yang adalah istri Klopas dan Maria Magdalena. Yohanes 19:26, Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Ya, cuma Yohanes yang masih setia sampai pada Salib Tuhan. Cuma Kasih yang akan bisa membuat kita bertahan mengikut Dia sampai di Salib. Petrus menyangkali Tuhan, dan Yakobus entah ada dimana. Yang manakah anda dalam pengiringan anda kepada Dia? Orang banyak, 70 murid misi, 12 murid yang mengenal Firman Tuhan, 3 yang berdoa atau 1 yang sampai di Salib Tuhan? Yang jelas, untuk menjadi murid Tuhan ada banyak hal dan perkara yang harus kita tinggalkan. Bukan Cuma pekerjaan, kehidupan, keluarga, ego, diri kita, bahkan nyawa kita pun.
Matius 10:37-39, Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Menariknya, sejarah mencatat bahwa cuma Yohanes satu-satunya murid Tuhan yang mati karena umur yang tua dan lanjut. Ia bukannya tidak mengalami aniaya atau penderitaan karena nama Tuhan, tapi ia sendiri satu-satunya murid yang tidak mati setelah berulang kali disiksa dan dianiaya. Terakhir kali, ia digoreng dalam pasir panas. Ia pun tetap tidak mati. Ia akhirnya dibuang ke pulau Patmos, tempat dimana ia menerima pewahyuan akan kitab Wahyu yang kita punya sebagai kitab terakhir dalam Alkitab. Ya, jika anda berani mengikut Dia sampai di Salib, anda akan memelihara nyawa anda sampai akhir.
Upah murid
Matius 19:27-30, Kemudian Petrus berseru, “Ini dia, sekarang kami semua ada disini. Kami telah meninggalkan segalanya untuk mengikuti Engkau. Pahala atau upah apa yang akan kami terima? “
Yesus menjawab, “Dengarkan kebenaran ini: Di jaman pemulihan segala sesuatu, ketika Anak Manusia duduk di atas takhta-Nya yang mulia, kamu yang telah mengikuti Aku akan memiliki dua belas tahta milikmu sendiri, dan kamu akan memerintah dua belas suku Israel. Dan bagi siapa pun yang telah meninggalkan rumah dan harta benda mereka, meninggalkan keluarga — saudara laki-laki atau perempuan, ibu atau ayah, atau anak-anak — demi Aku, mereka akan dibayar kembali seratus kali lipat dan akan mewarisi kehidupan kekal. Tetapi banyak orang yang memaksakan diri untuk menjadi yang pertama akan menjadi yang terakhir. Dan mereka yang bersedia menjadi yang terakhir akan mendapati diri mereka menjadi yang pertama. ”
Amin.
Leave a Reply