Kolose 2:2-3, supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Maksud Paulus bukanlah untuk menarik simpati atau rasa kasihan pada dirinya. Tetapi supaya hati mereka terhibur, didorong dan diberi semangat (karena penderitaan Paulus) dan bersatu dalam kasih sebab orang yang karenanya menjadi percaya sedang menderita aniaya dan dipenjara karena Injil. Paulus mau bahwa karenanya mereka kemudian bisa memperoleh segala kekayaan akan pengertian, keyakinan ayau iman, dan bisa mengenal rahasia Tuhan yang adalah Kristus. Di dalam Kristuslah tersembunyi segala hikmat dan pengetahuan.
Di dalam Kristus, semua hikmat dan pengertian serta pengetahuan akan Tuhan tersimpan dan tersembunyi, menunggu untuk ditemukan oleh mereka yang percaya dan mengasihi Dia. Pusat dari hidup dan pelayanan-Nya ada pada Salib-Nya, ada pada Dia yang telah menderita dan mati tergantung di Salib itu. Dia yang dibangkitkan pada hari ke-3 menjadi kebenaran bagi kita semua yang telah didamaikannya melalui kematian-Nya.
Satu perkara sederhana ini, Yesus lah yang memperkenalkan konsep kerendahan hati. Sampai pada jaman Yesus, dunia manusia hanya mengenal konsep siapa kuat dia bertahan, dia menang. Apalagi dengan hadirnya Romawi yang menjajah bangsa Israel dijaman Tuhan. Itu sebabnya mereka yang mengikut Dia, para murid-Nya bahkan, sangat menginginkan Dia menjadi pelepas mereka dari penjajahan Romawi. Tapi kemudian, tanpa disangkanya dan tanpa bisa dimengerti oleh mereka, Yesus memperkenalkan suatu prinsip yang baru: kerendahan hati. Ia memulainya dengan mengajarkan bahwa orang yang lemah lembut yang akan mewarisi bumi, Matius 5:5. Tanah atau negeri mereka akan mereka peroleh bukan dengan perlawanan memperebutkan kekuasaan, bukan dengan kekerasan dan senjata. Tapi dengan sikap rendah hati, mau mengalah dan melepaskan. Bagi mereka ini adalah suatu olok-olok bahkan cara yang kelihatannya justru seperti mendukung pemerintahan yang ada, apalagi ketika Tuhan berkata kembalikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, Matius 22:21.
Yesus juga bahkan mengajarkan, beri pipi mu kepada yang menamparmu, Matius 5:39. Juga, kasihilah musuhmu, Matius 5:44. Terlebih bahwa kalau engkau mau menjadi besar, hendaklah engkau jadi pelayanan, Matius 20:26-27. Ini semua adalah konsep yang sama sekali baru bagi mereka saat itu, bahkan saat sekarang juga. Sebab manusia sampai saat itu cuma mengenal bahwa kekuasaan didapatkan dengan direbut melalui kekerasan, dan yang berkuasa harus dilayani, menjadi besar berarti menundukkan dan memperbudak yang lain. Ya, hukum rimba, siapa kuat dia berkuasa.
Tapi tidak dengan Tuhan, Dia penuh ketaatan kepada Bapa, Filipi 2:6-7, berjalan dengan rendah hati dan lemah lembut, Matius 11:29, bahkan sampai mati di kayu Salib, Filipi 2:8. Titik yang manusia saat itu pikirkan sebagai titik yang terendah dalam hidup Tuhan, tapi justru menjadi titik kemenangan, titik puncak dari pencapaian Tuhan. Dan justru karena Salib, Nama-Nya menjadi Nama diatas segala nama! Filipi 2:9, Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, sebabnya ada pada ayat 6-8. Suatu rahasia yang tersembunyi yang dinyatakan melalui Yesus!
Leave a Reply