Dalam Yohanes 2, ada suatu pesta pernikahan yang mengalami krisis. Mereka kekurangan anggur, ayat 3. Bagi masyarakat Yahudi, kekurangan anggur adalah hal yang sangat memalukan. Anggur adalah hal terutama dalam suatu pernikahan Yahudi dijaman Tuhan Yesus. Mungkin kurang lebih sama dengan kekurangan makanan dalam pesta pernikahan masyarakat dijaman modern seperti sekarang.
Tidak heran jika pemimpin pesta berkata, Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; ayat 10. Rupanya kekurangan anggur merupakan hal biasa terjadi dan mungkin tidak terhindarkan. Cara mengatasinya adalah dengan menyajikan yang baik dulu dan sesudah orang banyak puas minum, barulah yang kurang baik disajikan kemudian. Anggur yang sudah berasa tawar karena kadar air yang lebih banyak.
Ada penafsiran yang menyebutkan pesta pernikahan ini adalah penikahan dari keluarga besar Maria, karena Maria ibu Yesus ada disana, ayat 1. Juga karena dalam ayat 2 disebutkan bahwa Yesus dan murid-murid-Nya diundang ke perkawinan itu. Ya, pesta pernikahan ini terjadi pada hari ketiga di minggu itu, hari Selasa, menurut kebiasaan dan tradisi orang Yahudi. Karena Sabat yang adalah hari Sabtu, dihitung sebagai hari ke-7. Jadi Minggu adalah hari pertama bagi mereka. Juga, Selasa dipercaya mereka (orang Yahudi) sebagai hari baik karena dalam kisah penciptaan yang pada hari ke-3 inilah Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik disebutkan sebanyak 2x: untuk bumi atau tanah, dan yang tumbuh atasnya. Kejadian 1:10, 12.
Waktu mereka kehabisan anggur, Maria ibu Yesus segera memberitahukan Yesus apa yang terjadi. Rupanya ibu Yesus sudah mengetahui siapa Yesus sebenarnya dan ia mau Tuhan segera memakai kuasa-Nya menolong keluarga ini. Jangan sampai kita menjadi malu, kan? Ini keluarga kita. Tapi Yesus menjawab ibu-Nya dengan berkata, mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba. Ayat 4. Yesus sedang berkata, bahwa waktu-Nya belum tiba untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia ini. Diterjemahan berbeda (The Message), disebutkan, apakah ini urusan kita, Ibu — kepentinganmu atau kepentingan-Ku? Ini bukan waktu-Ku. Jangan paksa Aku. Atau bahkan disebutkan juga seperti ini diterjemahan yang berbeda lagi (The Passion Translation), Jawab Yesus, Sayang-Ku (kepada Ibu Yesus), tidakkah engkau mengerti bahwa jika Aku melakukan ini (menolong dengan kuasa mujizat), maka perkara ini tidak mengubah apa-apa tentang engkau tapi akan mengubah segala sesuatu tentang Aku! Waktu-Ku untuk menunjukkan kuasa-Ku belum tiba.
Mungkin memang waktu Tuhan belum tiba untuk menyatakan diri-Nya tapi Maria dengan sikap seorang ibu yang biasanya selalu memaksa anak-anak mereka, berkata kepada para pelayan disekitar situ, apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu! Ayat 5.
Yang menarik adalah pada ayat selanjutnya, ayat 6. Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Angka 6 dalam Akitab biasanya menunjuk atau melambangkan manusia. Ditulis di ayat ke-6 tentang adanya 6 tempayan. Atau 6 bejana, tempat penampungan air yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Bahkan ke-6 tempayan ini adalah tempayan yang cuma disediakan untuk membasuh kaki orang Yahudi waktu masuk ke dalam rumah. Tempayan-tempayan inilah yang kemudian dipakai Tuhan mengadakan mujizat. Demikian Tuhan yang sanggup mengadakan mujizat dan perkara besar, selalu mau memakai manusia yang hina sebagai alat-Nya. Kapasitas masing-masing tempayan itu adalah 2-3 buyung. Ini sama dengan kira-kira 100 liter per tempayan.
Jika mereka kehabisan anggur, pertanyaannya adalah dimana bekas botol, atau tempat bekas penampungan anggur itu? Kenapa Tuhan justru memakai tempayan bekas mencuci kaki? Ayat 6-10. Tuhan bisa mengadakan mujizat dari apa saja, dan seharusnya mungkin Tuhan memakai botol anggur bekas. Tapi rupanya yang tersedia saat itu hanyalah tempayan-tempayan pencucian kaki. Banyak kali pemakaian dan pilihan Tuhan justru terjadi bukan karena hidup orang itu baik dan bagus, penuh keahlian dengan ketrampilan yang hebat atau bahkan sangat pintar. Tapi justru karena apakah orang itu tersedia, bersedia dipakai Tuhan atau tidak.
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 1 Korintus 1:27-28.
Bukannya Tuhan tidak mau memakai yang berhikmat atau yang kuat, tapi biasanya justru yang bodoh dan lemah mau hidup bergantung kepada Tuhan. Apa yang menjadi kelemahan mereka justru itu yang menjadi kekuatan mereka. Karena kekurangan mereka inilah, mereka suka atau tidak, mau tidak mau harus hidup bergantung pada pertolongan Tuhan. Ini yang seringkali tidak bisa didapatkan dari mereka yang berhikmat dan kuat. Apa yang menjadi kelebihan orang-orang seperti ini, justru menjadi kelemahan dan penghalang akan pertolongan Tuhan pada mereka. Jadi lebih baik menjadi bodoh dan lemah, hal-hal ini menjadikan hidup kita kosong, tersedia dihadapan Tuhan.
Tempayan kosong yang ditemukan Tuhan dalam Yohanes 2 ini menjadi tempayan yang dipakai mengadakan mujizat air jadi anggur. Filipi 2:5-8, Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Yesus sendiri mengosongkan diri-Nya dengan tidak menganggap kesetaraan-Nya, kesamaan-Nya dengan Allah Bapa sebagai milik yang harus Dia pertahankan. Dia justru mengambil rupa seorang hamba, menjadi manusia. Identitas-Nya tidak lah ditaruh-Nya pada keilahian-Nya, tidak pada status-Nya sebagai Tuhan, tapi dengan rendah hati Ia turun ke dunia, tidak bahkan dari langit atas seperti Superman (pahlawan imajinasi kita), tapi lahir dari seorang perempuan. Ayat diatas bahkan menunjukkan ketaatan-Nya sampai mati di kayu Salib. Ayat 9 menyebutkan, Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. Dalam kerendahan hati, ada janji Tuhan yang akan meninggikan kita.
Yakobus 4:10, Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Mazmur 75:6-7, Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
Ya, promosi itu datang dari Tuhan semata. Bukan dari mana-mana, tidak dari timur ataupun dari barat.
Yohanes 2:7, Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Memang betul bahwa gelas baru akan berguna jika kosong. Kekosongannya itu yang mampu membuat dia dipakai bagi mereka yang haus. Tapi jika tidak diisi air, gelas kosong juga tidak akan bisa melepaskan dahaga. Air dalam ayat 7 melambangkan Firman Tuhan. Khususnya juga karena ini adalah perintah Tuhan, apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu! Ayat 2.
Hidup yang kosong perlu diisi dengan Firman Tuhan. Kekosongan adalah aspek yang penting bagi ketersediaan kita kepada Tuhan, availability. Tapi hidup yang kosong dan tidak diisi oleh Tuhan sendiri lewat Firman-Nya akan menjadi hal yang justru sangat berbahaya.
Lukas 11:24-26, Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.
Jangan sampai hidup kita justru menjadi lebih buruk jika setelah dibersihkan dan rapih teratur, kita tidak mengisinya dengan Tuhan sendiri. Setan itu akan kembali dan mengajak 7 roh jahat yang lain.
Tapi Firman Tuhan itu sendiri punya efek membersihkan, menyucikan dan menguduskan. Yohanes 15:3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Firman yang diucapkan Tuhan kepada murid-murid-Nya membersihkan mereka. Demikian hidup kita perlu menerima Firman, diisi dengan Firman. Kembali pada gelas yang kosong, gelas itu sebenarnya tidaklah kosong. Jika bukan cairan yang mengisinya, pastilah udara yang memenuhinya. Dan satu-satunya cara mengeluarkan udara dari dalam gelas yang kosong adalah dengan diisi air. Hidup kita pun demikian, pasti terisi dengan dunia ini sebab kita tinggal didalam dunia. Suka atau tidak, demikian adanya. Tapi jika Air Hidup itu, Firman Yesus, mengisi hidup kita, maka dunia ini pasti akan keluar dari dalam diri kita.
Lanjut baca...
Ya, Firman Tuhan harus mengisi hidup kita. Sampai penuh, kata Yesus. Bayangkan, bagaimana beratnya mengisi 6 tempayan pembasuhan itu yang masing-masing isinya 100 liter-an. Ada 600 liter air yang mereka harus timba kedalam tempayan itu. Suatu pekerjaan berat. Mengisi hidup kita dengan Firman Tuhan bukanlah pekerjaan mudah. Bukan pekerjaan yang selesai dalam satu jam atau bahkan cuma sehari. Kita tidak bisa berharap kita penuh dengan Firman hanya dengan membaca 1 pasal dari Alkitab, apalagi 1 ayat saja. Kita tidak bisa berharap kenyang dengan Firman hanya dengan mendengar khotbah satu jam, apalagi jika hanya satu kali satu minggu. Tidak. Itu sebabnya banyak dari kita tidak pernah mengalami terobosan yang kita cari.
Kita perlu menerima Firman Tuhan sebanyak mungkin. Baik dari khotbah-khotbah yang kita dengar setiap minggunya, atau juga dari segala macam referensi buku-buku rohani, tontonan rohani dari media sosial seperti Youtube dan Facebook. Tapi terutama dari membaca Alkitab itu sendiri. Alkitab adalah Firman Tuhan, adalah Suara Tuhan yang tersedia kepada kita 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. BACA Alkitab anda!
Kita perlu membaca Alkitab ini, Firman Tuhan ini. Sampai kita penuh dengan Firman-Nya. Bacalah Alkitab sampai habis, dari Kejadian sampai Wahyu. Jangan sepotong-sepotong. Jangan cuma mencari ayat yang kita sukai dan menyenangkan hati. Tekunilah baca semua bagian Alkitab, karena semua itu adalah Firman Tuhan. Bacalah Alkitab anda berulang-ulang. Ada 600 liter daya tampung diri anda untuk dipenuhi dengan air Firman Tuhan sampai pada titik penuh, bahkan melimpah. Jangan berhenti, ulangi lagi. Jangan merasa puas dan cukup karena banyaknya Firman Tuhan yang anda tahu, baca dan pelajari kembali. Sampai penuh, ini bukan pekerjaan mudah. Pekerjaan berat, perlu ketekunan, tekad dan kerja keras. Karena hidup ini harus penuh dengan Firman-Nya.
Jika hidup kita penuh dengan Firman-Nya, kita akan berbuah-buah, berbuat banyak yang berguna bagi Tuhan dan sesama. Yohanes 15:5. Ayat 4 menunjukkan bahwa hal itu hanya bisa dicapai jika kita tinggal didalam Dia. Dan tinggal didalam Dia adalah penuh dengan Firman-Nya. Doa kita bahkan segera dijawab Tuhan, ayat 7.
Yohanes 2:8, sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta. Disini mujizat itu terjadi. Ayat 9, Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.“
Ya, didalam Tuhan, apa yang kosong jika diisi dengan Firman-Nya akan menjadi sesuatu yang luarbiasa. Air menjadi anggur, bukan sekedar mujizat yang biasa. Atau mujizat yang kecil, yang pertama sebagai tanda Tuhan memulai pelayanannya, ayat 11. Ini adalah Creatio ex nihilo! Coba baca ini yang berikut ini.
Kira-kira demikian dalam bahasa Indonesia, tulisan Dr. Jim Williams ini.
Nah, untuk memberikan rasa anggur yang enak, sederetan zat kimia tertentu pasti telah ada di dalam air yang akan dijadikan anggur itu. Pertama-tama, anggur itu mengandung alkohol, gula, dan molekul organik lainnya yang membentuk beberapa persen komposisi dari total keseluruhannya. Tetapi rasa anggur lebih berkaitan dengan sensasi apa yang orang cium, lebih dari apa pun, dan molekul yang memberikan aromanya adalah struktur yang relatif sangat kompleks. Demikian pula, ‘rasa’ anggur di mulut berasal dari molekul lain, juga relatif kompleks. Bahkan warna anggur disebabkan oleh beberapa molekul yang sangat kompleks.
Jadi, dalam memikirkan mujizat ini, dalam mengubah dari air menjadi anggur, cairan air itu harus berubah dari campuran kimiawi sederhana ke campuran kimiawi kompleks atau rumit. Agar rasa, warna, dan bahkan tekstur cairan dapat dirasakan oleh pemimpin pesta sebagai ‘anggur baik’ maka harus ada konsentrasi substansial atau penting dari molekul kompleks dalam anggur baru.
Tetapi perubahan itu benar-benar bahkan lebih dramatis daripada sekadar kerumitannya. Saya akui bahwa saya selalu menganggap keajaiban ini sebagai pengaturan ulang atom-atom air untuk menjadi anggur. Ini memang adalah mujizat juga. Tetapi bagi saya, ini masih akan melibatkan sampai batas tertentu hukum ‘konservasi materi’ yang diajarkan kepada saya di kelas kimia saya.
Tetapi ketika saya menuliskan perkiraan komposisi kimiawi yang menjadikan anggur di abad pertama, saya menemukan sesuatu yang mengejutkan: Air, bahkan air yang agak kotor, tidak memiliki komposisi atom-atom yang cocok untuk menjadikan anggur. Kandungan anggur seperti gula, alkohol, senyawa aromatik, dan warna mengandung lebih banyak karbon dan nitrogen daripada yang di air biasa. Agar air yang dicedok oleh para pelayan bisa menjadi cairan yang diakui oleh pemimpin pesta sebagai ‘anggur yang baik,’ atom-atom baru harus terbentuk di dalam tempayan itu. Jadi, mujizat air jadi anggur harus melibatkan penciptaan materi atom karbon baru, materi atom nitrogen baru, dan sejumlah elemen lainnya (seperti materi kalium dengan jumlah yang agak besar).
Coba kita menjauh dari kimia dulu, mari saya sebutkan yang berikut ini: dalam mengubah air menjadi anggur, Yesus melakukan mujizat yang lebih dari sekadar menata ulang kandungan zat-zat air menjadi sesuatu yang lain. Mujizat ini adalah penciptaan materi yang baru. Formasi atom-atom baru ini benar-benar sama seperti ide mengubah timah tua menjadi emas yang menurut para ahli-ahli kimia telah lama dikejar. Dalam sains modern, transformasi semacam ini memang dapat dilakukan, tetapi hanya dalam laboratorium akselerator partikel raksasa atau bangunan khusus seperti itu. Tidak pernah bisa sekedar dilakukan di laboratorium kimia biasa. Atom selalu akan tetap sama di laboratorium kimia biasa. Mereka bisa disusun kembali menjadi molekul yang berbeda, tetapi mereka tidak pernah berubah menjadi sesuatu yang lain. Oksigen tidak pernah menjadi karbondioksida. Hidrogen tidak pernah menjadi nitrogen. Hal-hal seperti itu tidak dapat terjadi begitu saja.
Apakah Anda melihat implikasi untuk mujizat kecil ini? Yesus menyebabkan air menjadi anggur, tampaknya hanya karena desakan ibunya, dan untuk menjaga mempelai laki-laki dari dipermalukan karena suplai anggur yang miskin untuk pesta itu. Tetapi mujizat itu, dalam satu hal, tidak jauh berbeda dari penciptaan langit dan bumi itu sendiri. Creatio ex nihilo adalah frasa Latin yang digunakan untuk menggambarkan ciptaan Tuhan atas alam semesta: Penciptaan dari ketidakadaan. Sesuatu menjadi ada dari ketidakadaan. Materi dan energi yang mana sebelumnya tidak ada sama sekali.
Dengan demikian, mujizat pertama Yesus ini justru menempati urutan Kejadian pasal 1, penciptaan materi dari ketidakadaan. Air menjadi anggur. Creatio ex nihilo.
Bambang Wiedyo
Trimakasih Arnold. Detail banget, banyak orang nggak memahami sedalam ini. Saya selalu diberkati tulisanmu. Blessing ya, teruslah menjadi berkat!
Arnold
Maturnuwun…
Simon Katimin
Halleluyah…..segala puji hormat hanya bagi Tuhan….
Arnold
Halleluyah!
Hengky laudi
Sebab Engkaulah yg empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama lamanya.
Arnold
Amin
Diona
Tks for share Ps Arnold.. kami sgt diberkati akn FTnya GBU
Arnold
👍🏻👍🏻🙏🏻🙏🏻
William Young
Luar biasa 👍👍
Sangat diberkati dgn materi renungan ps. Arnold 👌
Semoga Tuhan terus berkarya memberikan wahyu yg baru lewat ps. Arnold 🙏
Arnold
Terima kasih pak William
Inge
So blessed! Krn Petrus, suami saya, produksi wine dari anggur maka kami berdua sangat mengerti proses yang cukup rumit dan lama sampai dihasilkan anggur dengan kualitas yang baik. Thank you for the revelation Ps.Arnold. God bless you.
Arnold
Betul. Maturnuwun…