Kisah ini sangat populer dimana-mana. Tuhan memberi makan 5.000 orang dari hanya 5 roti dan 2 ikan. Hampir semua orang tahu kisah ini. Ya, satu-satunya kisah mujizat yang dicatat di 4 Injil, Matius 14:13-21; Markus 6:31-44; Lukas 9:12-17; Yohanes 6:1-14. Dan diceritakan sejak sekolah minggu.
Yohanes 6:1-14, Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.”
Ini adalah mujizat Tuhan ke-4 dalam Injil Yohanes. Sama seperti 3 mujizat pertama, disinipun Tuhan mendemonstrasikan kuasa-Nya sebagai si Pencipta alam semesta. Oleh Firman-Nya semua telah dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan, Yohanes 1:3. Dan hanya Dialah yang sanggup menjadikan sesuatu menjadi ada dari tidak ada, Creatio ex nihilo.
Mereka tidak mempunyai bekal cukup menghadapi sekian banyak orang yang mengikuti mereka tanpa henti. Murid-murid menganjurkan Tuhan untuk menyuruh mereka pergi saja supaya bisa membeli makanan di desa-desa terdekat, Matius 14:15. Tetapi Yesus menjawab, “Kamu harus memberi mereka makan!” Markus 6:37. Suatu respon yang mengagetkan murid-murid-Nya sebab mereka tahu, mereka hanya punya uang 200 dinar. Ya, Tuhan tergerak oleh belas kasihan melihat orang banyak ini, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala, Markus 6:34. Cuma permintaan Tuhan tidak masuk diakal murid-murid-Nya. Ya, pada mereka ada 200 dinar. Uang yang sebenarnya cukup banyak untuk kelompok misionaris ini, satu orang guru yang disertai 12 murid. Mungkin ditambah beberapa orang lain yang selalu mengikut mereka. 200 dinar atau di KJV disebut sebagai denarii itu sama dengan upah 200 hari kerja di Israel. Haruskah semuanya dihabiskan begitu saja untuk memenuhi permintaan Tuhan? Yohanes 6:5 bahkan menunjukkan bagaimana Yesus mempertanyakan dimana mereka bisa membeli roti untuk memberi makan mereka semua. Sekalipun pertanyaan ini adalah untuk menguji murid-murid-Nya, tetap saja Filipus kebingungan sebab ia tahu bahwa roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka semua, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil. Yohanes 6:7. Lagipula tidakkah Ia mengetahui bahwa ada banyak keperluan lain untuk perjalanan misi ini? Dan orang banyak itu seharusnya mengerti bahwa mereka tidak diundang atau dipanggil untuk ikut serta. Mereka sendiri yang datang kan, jadi seharusnya, sebaiknya mereka juga mengerti bahwa mereka harus mencari makan sendiri. Mungkin begitu argue para murid dalam hati mereka menghadapi permintaan Tuhan ini.
Tuhan kemudian menyuruh mereka memerika berapa banyak bekal yang ada pada mereka, Markus 6:38, ada 5 roti jelai dan 2 ikan. Andreas yang menemukan anak ini, kebingungan untuk mengerti bagaimana kegunaan roti yang cuma berjumlah 5 potong bisa untuk orang sebanyak itu, Yohanes 6:8-9. Ya, bagi anak itu sendiri mungkin bekal ini sangat banyak. 5 roti dan 2 ikan, bisa menjadi bukan hanya makan siang tapi makan malam untuk anak ini. Suatu porsi besar dan lebih untuk seorang anak. Atau mungkin si anak punya tubuh yang gemuk sehingga ia punya bekal sebanyak ini. Tapi bagaimanapun juga, apa artinya untuk orang sebanyak ini kata Andreas? Mustahil, pikirnya.
Jika kita memang melihat jumlah yang hadir saat itu, Matius 14:21, Markus 6:44, Lukas 9:14, Yohanes 6:10, ada 5.000 laki-laki, tidak termasuk (terhitung) perempuan dan anak-anak. Jumlah yang terlalu banyak untuk diberi makan oleh kelompok 12 ini. 5 ribu laki-laki yang terhitung ini di Alkitab ini adalah mereka yang telah cukup umur untuk pergi berperang atau menikah. Dan juga belum terlalu tua untuk masuk kategori pensiun. Dan jika setiap perempuan dan anak-anak yang hadir saat itu, terhitung sebagai suatu keluarga yang diwakili oleh laki-laki ini, maka yang hadir saat itu paling sedikit berjumlah 10.000 orang lebih. Atau bahkan bisa mencapai angka 15.000 orang, jika masing-masing keluarga punya lebih dari 1 anak. Atau jika seorang laki-laki beristrikan lebih dari 1 perempuan.
Jika mereka pun disuruh pulang, dimana ada warung makan atau restaurant yang cukup banyak atau cukup besar untuk bisa memberi makan mereka sekaligus? Dengan jumlah sebegitu besar, tidak ada yang bisa melayani mereka yang sedang lapar. Lagipula mereka saat itu berada cukup jauh dari pusat-pusat masyarakat, kota dan desa. Markus 6:35 menunjukkan mereka sekarang berada ditempat yang sunyi dan hari sudah mulai malam. Sangat tidak mungkin, pikir para murid.
Perhitungan Filipus dalam Yohanes 6:7 atau Markus 6:37 menarik untuk disimak. Berapa banyak roti seharga 200 dinar? 200 denarii? Denarii atau denarius berarti mengandung 10, 10 as. As adalah mata uang koin tembaga, aes, seberat 1 pond (1 kg = 2 pound). Tapi di jaman itu, beratnya sudah jauh dikurangi menjadi 1 ons saja (1 kg = 10 ons). Ini adalah upah satu hari orang Yahudi di jaman Tuhan Yesus, cukup untuk memberi makan satu keluarga untuk satu hari. Jika 1 keluarga ber-5 hanya makan 2x sehari, maka 1 denari bisa memberi makan 10 orang. 200 denarii bisa memberi sebuah keluarga selama 200 hari atau hampir 7 bulan. Atau 200 denarii bisa memberi makan 2.000 orang sekaligus. Namun hari itu ada 5.000 sampai 10.000 mulut, atau bahkan 15.000 mulut yang lagi lapar.
Lanjut baca...
Tindakan Tuhan sederhana dalam mengerjakan mujizat ini, Dia menyuruh mereka duduk berkelompok. 50 atau 100 orang per kelompok, Markus 6:40-41. Lantas setelah Ia mengambil roti itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Keajaiban terjadi bahwa roti dan ikan itu tidak habis dibagi sampai mereka semua makan sampai kenyang, Matius 14:20, Markus 6:42, Lukas 9:17, Yohanes 6:11. Bahkan ada sisa 12 bakul roti! Ajaib.
Cuma kisah di Bilangan 11:18-23 yang sanggup menandingi kisah ini. Pertanyaan Musa dalam ayat 21-22, seperti penyataan Filipus, Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?” Jawab Tuhan, Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!
Kisah 5 roti dan 2 ikan ini, bukanlah satu-satunya kisah Tuhan memberi makan orang banyak. Ada satu kisah serupa juga terjadi seperti kisah ini. Kisahnya tercatat hanya di 2 Injil, Matius 15:32-39; Markus 8:1-9. Lukas dan Yohanes tidak mencatatnya. 2 kisah berbeda dengan 2 perbedaan, jumlah yang makan cuma 5.000 dan bukan 4.000 laki-laki dan sumber roti diawalnya berbeda, yang satu 5 roti, satunya 7 roti. Kedua kisah ini Tuhan kutip kembali dalam Markus 8:13-21 (Matius 16:5-12). Saat itu Tuhan sedang berusaha memperingatkan murid-murid tentang ragi Herodes dan ragi Farisi. Tapi murid-murid berpikir, Tuhan berkata demikian karena mereka hanya mempunyai satu roti, Markus 8:14 dan ayat 16 (atau bahkan tidak ada sama sekali).
Jika kita memperhatikan dengan seksama, kedua kisah ini menunjukkan kemampuan kuasa Tuhan yang luarbiasa. Dari 5 roti, ada 5.000 orang diberi makan. Dan 7 roti, ada 4.000 orang juga diberi makan. Ya, kisah 5 roti dan 2 ikan lebih dahulu terjadi. Dari 7 roti, 4.000 orang kenyang. Jika 7 roti ini diambil 2 (menjadi cuma 5 roti), orang yang makan bertambah 1.000 orang lebih banyak dari sekedar 4.000 yang makan. Makin sedikit rotinya, makin banyak yang makan. Atau dengan kata lain, kemampuan kuasa Tuhan mengadakan mujizat makin besar jika kemampuan manusia makin sedikit. Atau sumber di awal kisahnya makin sedikit. Kuasa-Nya tidak menjadi lemah jika kemampuan kita makin tidak ada, bahkan justru makin hebat. Seperti Paulus berkata, dalam kelemahanku, kuasa-Nya menjadi sempurna, 2 Korintus 12:9. Itu sebabnya Paulus justru lebih suka bermegah dalam kelemahannya. Berbangga akan ketidakpunyaannya, berbangga akan kemiskinannya. Karena justru saat dia tidak punya apa-apa, ia telah memperkaya banyak orang, 2 Korintus 6:10.
Ya, moment kunci pada kedua kisah Tuhan memberi makan banyak orang itu justru ada ketika 5 roti dan 2 ikan itu dinyatakan dan dibawa kepada-Nya. Matius 14:17, Markus 6:38, Lukas 9:13, Yohanes 6:9. Atau ketika 7 roti itu diserahkan pada-Nya, Matius 15:34, Markus 8:5. Cuma di Yohanes 6:9 disebutkan bahwa yang memiliki 5 roti dan 2 ikan itu adalah seorang anak kecil. Dan sama seperti Tuhan memakai Daud untuk membunuh Goliat, seseorang yang masih muda, masih kemerah-merahan wajahnya, 1 Samuel 17:42. Seperti Samuel yang dipilih Tuhan ketika masih anak-anak, 1 Samuel 3. Demikian juga anak kecil ini mau memberi apa yang dipunyainya kepada Tuhan untuk diubah menjadi sumber makanan bagi orang banyak. Dia dengan rela melepaskan apa yang dia punya, tanpa menahan sedikitpun, tanpa menyisakan satu bagian untuk dirinya. Ia melepaskan semua untuk Tuhan.
Hanya lewat seorang anak kecil, Tuhan telah mengalahkan raksasa kemustahilan yang sangat besar!
Bambang Wiedyo
Diagramnya menarik, nggak terpikir sebelumnya. Tq Arnold.
Ini ada versi yang lebih simpel https://youtu.be/m7S2_30D5QI
Adi Rahardjo
Andai aku tahu apa yang Tuhan mau, aku akan melakukan dengan segenap kemampuanku
Bagaimana caranya menyerahkan apa yang ada didalam diriku, agar dapat menjadi berkat bagi banyak orang
Elfi Jane FM
When we surrender everything.. God use it mightly!
Tq bro find smtg new revelation abt those teaching. Sharp en deep Bible learning..
God bless 🙌 🙏